Jenis-Jenis Pupuk Daun
Pupuk daun saat ini, sudah menjadi pupuk yang akrab dengan petani. Hal ini karena beberapa keuntungan pupuk daun sudah dirasakan berguna bagi keberlangsungan usaha budidaya pertanian. Di pasaran, pupuk daun diperdagangkan dengan bentuk dan jenis yang bermacam-macam. Jika tidak jeli, kita akan dibuat bingung dalam menentukan pilihan produk pupuk daun mana yang akan dibeli.
Pupuk daun dipasaran dijual dengan 2 fase, yakni pupuk daun padat dan pupuk daun cair. Pupuk daun cair berupa cairan pupuk pekat yang diencerkan untuk kemudian disemprotkan ke daun tanaman. Contoh sederhana pupuk daun cair di pasaran adalah pupuk Metalik, Bayfolan dan Biolan. Sedangkan pupuk daun padat adalah pupuk daun yang berupa kristal halus dan atau tepung yang dalam aplikasinya juga diencerkan terlebih dahulu menggunakan pelarut untuk kemudian diseprotkan ke tanaman. Contoh sederhana pupuk daun padat di pasaran adalah pupuk Gandasil, Growmore, dan Gandapan.
Berdasarkan bahan pembentuknya, pupuk daun juga dibagi ke dalam 2 jenis. Pertama adalah pupuk daun yang dibuat dari bahan anorganik dan yang kedua adalah pupuk daun yang dibuat dari bahan organik. Pupuk daun anorganik biasanya tersedia banyak jumlah dan jenisnya di toko obat. Pupuk daun organik dapat diproduksi sendiri dari bahan-bahan anorganik seperti air seni hewan yang telah difermentasi, ekstraksi limbah organik, dan lain-lain.
Berdasarkan kandungan haranya pupuk daun dibagi ke dalam 3 jenis, yakni pupuk daun yang mengandung hara makro, pupuk daun yang mengandung hara mikro, dan pupuk daun yang mengandung hara makro dan mikro secara bersamaan.
Cara Pemakaian Pupuk Daun
Dalam mengaplikasikan pupuk daun ke tanaman, kita membutuhkan alat semprot atau sprayer agar kemudahan, efektivitas, dan efisiensi penggunaan pupuk ini dapat optimal. Tidak seperti pupuk akar, aplikasi pupuk daun dilakukan dengan terlebih dahulu mengencerkan pupuk ini pada pelarut hingga konsentrasi tertentu yang telah dianjurkan. Pengenceran dilakukan di dalam sebuah wadah dan di aduk hingga merata sama seperti pengenceran yang dilakukan pada aplikasi pestisida. Setelah pupuk daun diencerkan dengan merata, larutan tersebut kemudian dimasukan ke dalam tangki semprot untuk kemudian di semprotkan ke daun tanaman.
Dalam kegiatan penyemprotan, ada satu hal yang umumnya tidak dipahami oleh petani. Hal tersebut adalah mengenai letak atau bagian daun yang disemprot. Kebanyakan petani mengaplikasikan pupuk daun dengan cara menyemprotkannya pada bagian daun yang menghadap ke atas. Hal ini dipilih karena dari segi aplikasinya, cara ini lebih mudah diterapkan. Padahal sebetulnya, untuk memperoleh hasil yang optimal dari pemupukan dengan pupuk daun, bagian daun yang disemprot adalah helaian daun yang menghadap ke bawah. Helaian daun yang menghadap ke bawah adalah bagian daun yang memiliki jumlah stomata yang terbanyak dan seperti yang kita ketahui bahwa pupuk daun diserap oleh tanaman melalui stomata yang terdapat di daun.
Demikian sobat Admin yang dapat saya sharing di sini, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar