Poskamling sebagai salah satu bangunan arsitektur adalah sarana untuk mendukung aktivitas ronda. Perlu ditegaskan bahwa tidak semua bangunan mampu mendukung tujuan semula atau malah bisa sebaliknya jadi menghambat. kali ini di Dusun Banaran 2 Rt 10 tepatnya di bangun dan di perbaiki kembali Tempat roda yang lebih permanen lagi, meski hari yang sebelumnya di Dusun Banaran 2 Rt 10 sudah ada gardu siskamlingnya. Dari masyarakat Rt 10 ini membangun rehap ulang kembali Tempat Ronda tang ada di Dusun tersebut. Pelaksanaan Rehap Gardu siskamlin di laksanakan warga pada hari minggu 27 maret 2017 secara bersama-sama bergotong royong.
Istilah gardu berasal dari bahasa Prancis garde yang berarti rumah jaga. Istilah ini dikenalkan oleh Daendels (Abidin Kusno; 2006, 231). Istilah poskamling berkembang pada masa Orde Baru sebagai pertahanan semesta untuk mengawasi pihak-pihak yang dianggap mengganggu stabilitas sosial dan juga stabilitas politik (Jhoni Asoy, 2011).
Cakruk, cangkruk, angkruk merupakan istilah lokal (Jawa) yang juga digunakan untuk menyebut poskamling. Penggunaan istilah tersebut di beberapa daerah masih dapat ditemukan, khususnya di daerah perdesaan.
Cakruk atau angkruk memiliki kedekatan arti dan kata dengan kata angkrikan sebagai sesama alat duduk. Perbedaannya adalah angkrikan merupakan fasilitas duduk tanpa atap, sedangkan cakruk merupakan fasilitas duduk beratap yang disertai perlengkapan lainnya.
Demikian info seputar kegiataan warga Dusun Banaran 2 dalam Rehap pembuatan Gardu siskamling yang berada di Rt 10 Desa Banaran. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar